UMKM Kerajinan di Tengah Pandemi COVID-19.

Wabah corona menghantam berbagai sendi perekonomian. Penyebaran virus yang mengharuskan aktivitas manusia dilakukan secara social distancing (jarak sosial) dan dalam kadar ekstrem melakukan langkah lockdown akan berdampak pada perlambatan aktivitas ekonomi (supply and demand). Risiko terganggunya sektor ekonomi yang dapat terjadi sewaktu-waktu harus mulai disadari oleh pemerintah dengan memetakan potensi sub-sektor yang terdampak dan pengambilan alternatif kebijakan yang tepat.
Semenjak wabah corona merebak di Indonesia dalam satu bulan terakhir, UMKM menjadi salah satu sub-sektor yang terdampak secara signifikan terutama untuk usaha berskala mikro.
Status tanggap darurat yang diterapkan di beberapa wilayah akibat wabah virus corona, membuat pekerja di sektor informal dan UMKM tak bekerja dan terpaksa pulang kampung.
Sebenarnya efek pandemi ini bisa kita tanggulangi terutama dari sektor komunal, tentunya pemerintas harus membuka akses terutama melakukan pengkondisian kembali masyarakat supaya lebih kondusif.
Memang tak bisa dipungkiri media online tidak bisa sepenuhnya dibendung karena ada beberapa orang yang berkepentingan. paling tidak pemertintah harus membuka arena baru dan memfasilitasi arena baru tersebut.
Bagaimana tidak arus informasi yang cepat memberi dampak masyarakat yaitu kepanikan, ketakutan. Justru efek ketakutan dan kepanikan ini bisa lebih mengerikan dibanding pandemi itu sendiri.
Wilayah komunal bisa juga saling pro kesistensi terhadap sesama dalam wilayah itu. pertumbuhan ekonomi lama2 akan meningkat, ketika dalam lingkup kecamatan semua kecamatan se Indonesia melakukan itu saling bahu membahu bangkit dari corona pasti skala global terutama saling suplai kebutuhan antar wilayah akan smakin aman.
Dalam hal ini pmerintah harus selalu mengawasi dan selalu membendung arus informasi tentang segala hal yang bisa menberi dampak ketakutan dan kepanikan bagi masyarakat.
Bisa ambil contoh dari kita pemain kerajinan bambu, kita mngambil bahan dari satu wilayah kita. tak ada monopoli yaitu menggunakan sistem pemerataan ketika orang lain juga butuh bahan baku, ya saatnya berbagi.
Pemerintah menganjurkan dirumah saja, konkretnya dirumah itu ketika mau produktif juga harus ada kondksi internet. Pemerintah lewat dana desa bisa memberi akses internet gratis melalui klurahan, kelurahan diperkecil lagi ke kampung dan ke RT. Harus aa pemblokiran untuk media tertentu yang tidak sehaluan dengan pasar. Pemerintah Desa memberikan Informasi membuat semacam platform sumberdaya di semua lini.

dokumentasi tim rajut bambu

2 thoughts on “UMKM Kerajinan di Tengah Pandemi COVID-19.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.